PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif
seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang
istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk
melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada
dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu
adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi
pergaulan bebas”.
Sebenarnya makna pergaulan bebas tidak sebatas itu. Saya jadi ingat
sewaktu masih kecil, sekitar umur 12 tahun. Pada suatu malam kami
sekeluarga makan diluar. Kebetulan di restoran itu ada satu keluarga
ekspatriat yang juga ingin bermakan malam bersama. Pada waktu itu saya
baru mengenal bahasa inggris. Saya mendengar dengan cermat percakapan
yang sedang berlangsung di meja para ekspatriat tersebut. Salah satu
dari mereka masih seumuran saya dan dia memanggil ayahnya dengan kata “you“. “Loh, bukankah you itu artinya kau atau kamu atau anda. Koq sangat tidak sopan betul anak ini?”, begitu pikir saya saat itu.
Saya langsung menanyakan hal ini kepada ayah saya. Dan katanya orang bule memang begitu, menyebut lawan bicara kalau tidak pake “you”
ya pake nama. Setelah beranjak dewasa dan sering menonton film-film
barat, saya juga sering memperhatikan di film-film itu ada percakapan
antara anak-anak dan orang dewasa dengan kasus yang sama. Kadang-kadang
stasiun televisi sampai mengganti kata “you” dengan kata “ayah” misalnya, atau “paman” untuk menyesuaikan dengan budaya kita.
Kasus diatas merupakan salah satu bentuk dari pergaulan bebas dimana
usia bukanlah menjadi pembatas. Seperti pada film “Pay It Forward”,
Trevor (Haley Joel Osment) memanggil gurunya Mr. Simonet (Kevin Spacey).
Tapi di luar jam sekolah dia memanggilnya Eugene. Menurut saya ini
adalah sesuatu yang positif untuk membangun hubungan yang akrab dan
baik. Tanpa adanya batasan usia sehingga yang muda tidak sungkan dengan
yang lebih tua dan yang tua tidak perlu jaim dengan yang muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar